SURABAYA, Minggu (24/12/2017) suaraindonesia-news.com – Sebelumnya ramai dipemberitaan mengenai pengakuan mantan Dirjen Hubla Kemenhub Antonius Tonny Budiono dalam persidangan beberapa waktu lalu. Saat itu, Tonny mengaku memberikan uang untuk kegiatan operasional Paspampres.
Seperti yang dilansir dari TEMPO.CO, Antonius Tonny Budiono, mantan Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) mengaku mengumpulkan uang suap yang diterimanya. Uang itu kemudian dipakainya untuk membiayai kegiatan yang dilakukannya, termasuk operasional Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Tonny mengaku pernah memberikan ke Paspampres senilai Rp 100 juta hingga Rp 150 juta.
“Ada kegiatan yang tidak ada dana operasioanlanya, termasuk untuk Paspampres, setiap peresmian oleh Presiden harus dikawal oleh Paspampres, dan kita berkewajiban menyediakan dana operasioanl untuk Paspampres,” kata Tonny saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin 18 Desember 2017.
Tonny bersaksi untuk terdakwa Komisaris PT Adhiguna Keruktama, Adi Putra Kurniawan.
Menanggapi pernyataan dari mantan Dirjen Hubla Kemenhub Antonius Tonny Budiono tersangka korupsi 20 M tersebut Gianto Wijaya Ketua DPD Bara JP Jawa Timur meminta agar pihak berwenang sesegera mungkin untuk menindaklanjuti pernyataan Hubla tersangka kasus korupsi tersebut.
“Jadi sebaiknya agar secepat mungkin pihak berwenang menindak lanjuti pernyataan tersangka korupsi tersebut dengan pembuktian aliran dana dan saksi-saksi, agar nama institusi paspampres secepatnya dipulihkan,” sarannya seraya tertawa heran saat dikonfirmasi pada Sabtu (23/12) pagi.
Wwik Sapaan akrab ketua DPD Bara JP Jawa Timur tersebut juga memaparkan bahwa setiap agenda pengawalan paspampres sudah ada dana operasional.
“Bahwa institusi paspampres sudah ada dana operasional sendiri dan sudah tertata rapi dalam setiap rencana kegiatan, jadi tidak mungkin membutuhkan pihak luar untuk mendanai operasional,” ujarnya menegaskan.
Selain hal tersebut Gianto juga menyatakan bahwa selama dirinya berkoordinasi pada setiap agenda kepresidenan paspampres tidak pernah meminta dana sepeserpun pada dirinya secara pribadi maupun pada ormasnya.
“Dalam pengalaman kami selama 3 tahun lebih berteman dan berkoordinasi dengan paspampres dalam berbagai kegiatan, tidak pernah ada walau sekalipun dalam kegiatan paspampres meminta dana apapun (meskipun kami sebagai pimpinan organisasi terdiri dari pengusaha-pengusaha akan mampu dan ikhlas apabila diminta membantu),” paparnya.
Reporter : Anam
Editor : Panji Agira
Publisher : Tolak Imam